View (31)
Keramahan dan sambutan hangat masyarakat, pemerintah, serta konsultan Program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) mampu memperkuat komitmen dan minat bekerja sama. Hal ini diungkapkan pihak Islamic Development Bank (IDB) usai mengunjungi lokasi penerima manfaat program KOTAKU di RW 05 dan RW 06 Kelurahan Galur, Jakarta Pusat, pada Rabu (09/05/2018).
“Terima kasih telah mengatur kunjungan yang menyenangkan oleh tim IDB hari ini. Terima kasih atas usaha keras tim Anda, para konsultan, fasilitator, komite komunitas, KSM, dan masyarakat. Keramahan dan sambutan semua orang benar-benar menyentuh hati kami dan memperkuat komitmen dan minat kami untuk terus melakukan yang lebih baik untuk program penting ini,” urai Operations Portfolio Manager IDB Ishtiaq Akbar kepada Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Peningkatan Kualitas Kawasan Permukiman 1 Martyanti R.B. Sianturi.
Menurut Ishtiaq, yang hari itu mendampingi Director Country Relations and Services Asia IDB Irfan Bukhari mengunjungi Kelurahan Galur, Irfan sangat terkesan melihat hasil dari bagaimana intervensi yang dilakukan IDB ternyata dapat mendorong masyarakat berupaya sendiri mengangkat diri keluar dari kesulitan hidup mereka. Ia menilai, kunjungan tersebut sukses menunjukkan perkembangan di tingkat akar rumput sebagai hasil dari pelaksanaan program.
Rombongan tim IDB didampingi PPK Wilayah 1, tim KMP KOTAKU Wilayah 1 dan tim KMW KOTAKU Provinsi DKI Jakarta pertama kali mendatangi fasilitas Mandi Cuci Kakus (MCK) yang dibangun melalui program KOTAKU. MCK umum ini sangat berarti bagi 33 kepala keluarga (KK) di RT 08 RW 06 Kelurahan Galur. Kemudian, atas dasar inisiatif warga setempat, setiap bulannya mereka urunan iuran sebesar Rp. 30.000 untuk pemeliharaan MCK. Selain MCK, RW 06 juga memiliki jalan paving blok sekitar 300 meter panjangnya.
Selanjutnya, Irfan dan rombongan mengunjungi bangunan tempat belajar mengajar anak-anak usia dini (PAUD). Bangunan dua lantai ini dihiasi hasil karya kreatif anak-anak Galur. PAUD Apel, begitu namanya, dibangun tahun 2015. Di sinilah anak-anak kaum masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) belajar berdikari. Tepat di seberang PAUD, terdapat Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) yang menjadi tempat bermain anak-anak Kelurahan Galur.
Tawa canda bahagia anak-anak bermain membuat Irfan tampak senang. Ia juga terlihat antusias melihat kerajinan tangan buatan ibu-ibu setempat. Kerajinan tangan dari bahan daur ulang, yakni plastik makanan dan minuman itu diwujudkan dalam bentuk bunga, tas, piring, dan tempat tisu. Irfan menyampaikan kekagumannya dan rasa senang dengan hasil kerja masyarakat Kelurahan Galur. "Insya Allah, kami akan terus membantu masyarakat di sini," ujar Irfan.
Kampung Pelangi jadi lokasi terakhir kunjungan. Di sini, masyarakat memperlihatkan pemandangan indah melalui berbagai tanaman yang membuat udara menjadi lebih sejuk. Terdapat pula air mancur dan kolam ikan yang memperindah sekitarnya. Tidak hanya itu, ibu-ibu Kampung Galur juga membuat produk makanan seperti kue dan sate kikil. Hal ini menunjukkan bahwa lewat program KOTAKU, masyarakat Kampung Galur bisa menikmati fasilitas umum memadai, bahkan memunculkan kegiatan swadaya masyarakat untuk menunjang perekonomian. [KMP1/DKI Vhany Medina, Asisten Publikasi USK Komunikasi KMP Kotaku wil. 1/Inayatullah, TA Komunikasi KMW Kotaku Provinsi DKI Jakarta/ari)