View (52)
Para pejabat dan pegawai di lingkungan Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum menyambut antusias ajang Pecha Kucha yang diselenggarakan di Ruang Sapta Taruna (15/5). Pada Pecha Kucha perdana ini, Ditjen Cipta Karya menjaring konsep Peringatan Hari Habitat Dunia 2013. Pecha Kucha adalah forum presentasi yang berasal dari Jepang di bidang seni, desain, dan arsitektur yang dikemas sederhana dengan teknik 20 slide tayangan dalam 20 menit. Ditjen Cipta Karya berencana menggelar Pecha Kucha setiap bulan dengan tema-tema yang dibawakan berkaitan dengan inovasi, teknologi, rancangan pengembangan dan hasil pembangunan, hot topic dan lain-lain di bidang Cipta Karya. “Pecha Kucha harus terus terselenggara setiap bulan. Nanti pengaturannya perlu dikembangkan apakah memakai kursi atau lesehan. Topiknya pun harus memicu munculnya ide-ide kreatif karyawan Ditjen Cipta Karya. Intinya, yang dibahas adalah dari kita oleh kita dan untuk kita,†tanggap Dirjen Cipta Karya Imam Ernawi di depan ratusan peserta. Imam menambahkan, selain topik yang menarik juga perlu dilakukan teknik presentasi yang kreatif yang ditunjang oleh teknologi. Pembicara dalam Pecha Kucha dapat berasal dari internal Ditjen Cipta Karya maupun kalangan umum dengan perbandingan proporsi 60% : 40%. Tempatnya bisa dilakukan dipilih outdoor maupun indoor, baik di lingkungan kampus PU maupun di luar kampus PU. Imam Ernawi mengusulkan waktu penyelenggaraan pada setiap Jumat pagi. Salah satu panitia penyelenggara, Dwityo A. Soeranto menambahkan, Pecha Kucha Cipta Karya juga didesain dengan dekorasi yang menyesuaikan dengan tema agar atmosfer yang ditampilkan dapat menarik, tidak membosankan, dan terbawa dalam suasana tema. Tema-tema yang dibicarakan beserta tanggapannya akan dipublikasikan melalui website, poster, social media, dan lainnya. Pada Pecha Kucha edisi perdana ini diisi presentasi masing-masing unit kerja eselon 2 di lingkungan Ditjen Cipta Karya. Rina mewakili Setditjen mengusulkan pembagian sembako di HHD 2013, Catur dari Dit. Bina Program menawarkan konsep urban festival dan film competition, Andhika mewakili Dit. PBL mengusulkan kegiatan HHD menggandeng ikatan ahli dan kegiatan pelestarian kawasan bersejarah. Sementara, Kusumawardhani menyuarakan aspirasi warga Bangkim, Sandhi EB menyampaikan kreasi Dit. PPLP dengan modul SIKIPAS (SIstem Komunal Instalasi Pengolahan Anaerobik Sampah), Renalia Iwan dipercaya mewakili Dit. PAM, dan Fadhilah dari BPPSPAM. “Peringatan HHD harus dimulai dari komunitas, misalnya dari desa dengan program PAMSIMAS. Mereka kita gerakkan untuk menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dua bulan sebelum puncak peringatan HHD,†kata salah satu penampil Dit. PAM, Renalia Iwan. (bcr)