View (33)
Dalam rangka meningkatkan kapasitas Asisten Kota (Askot) dan fasilitator dalam pendampingan pelaksanaan program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) di Provinsi Jawa Tengah, Satuan Kerja Pengembangan Kawasan Permukiman (PKP) Provinsi Jawa Tengah mengadakan Pelatihan Peningkatan Kapasitas Asisten Kota dan Fasilitator Progam KOTAKU di Semarang, Senin (04/09/2017).
Acara dibuka oleh Kepala Satker PKP Provinsi Jawa Tengah, Dwiatma Singgih Raharja Sabaris, dan diikuti oleh 35 peserta yang terdiri dari asisten kota fasilitator program KOTAKU Kota Surakarta, Kota Semarang, Kota Pekalongan, dan Kota Tegal serta koodinator Kabupaten Pemalang.
Singgih menjelaskan bahwa Askot dan fasilitator harus memiliki kemampuan untuk menjadikan Pemda sebagai penggerak sehingga mampu berkolaborasi di dalam penanganan kawasan kumuh. “Harapan kami para peserta dapat mengikuti pelatihan dengan baik sehingga nantinya pada saat kembali ke daerah mereka mampu memfasilitasi Pemerintah Daerah dalam penyusunan Memorandum Program Rencana Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Kumuh Perkotaan (RP2KPKP). Bukan hanya fasilitasi ke Pemda saja, mereka juga harus transfer ilmunya kepada masyarakat melalui Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) di lokasi dampingannya,” ujar Singgih.
Singgih berharap capaian kegiatan penanganan kawasan kumuh yang sudah dilaksanakan di Provinsi Jawa Tengah akan dapat terlihat dengan aplikasi yang akan dilatihkan dalam kegiatan ini.
Tujuan dari pelatihan ini yaitu, meningkatkan pemahaman terkait pemutakhiran data baseline 100-0-100, meningkatkan pemahaman dan keterampilan terkait penguatan kelembagaan pemerintah daerah dan masyarakat serta sinkronisasi keduanya dalam kegiatan penanganan kumuh, serta meningkatkan keterampilan Asisten Korkot dan fasilitator dalam memfasilitasi coaching clinic memorandum program bagi aparat pemerintah daerah dan masyarakat.(RBT.Randal Jateng/ari)