Direktorat Jenderal Cipta Karya melakukan monitoring bersama kegiatan Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Kerja (OASE KK) di Desa Barada dan Alas Selatan, Kabupaten Malaka, Provinsi Nusa Tenggara Timur, beberapa waktu lalu.

OASE KK merupakan salah satu program yang dilaksanakan dalam jangka waktu menengah, minimal 3 sampai 4 tahun sehingga kawasan yang dikembangkan menjadi kampung sejahtera. Oleh sebab itu, perlu adanya master plan agar pembangunan dapat terarah. Hal ini disampaikan oleh ketua tim monitoring Yudi Indrajaya yang juga Kepala Seksi Perdesaan Wilayah I Direktorat Pengembangan Kawasan Permukiman Direktorat Jenderal Cipta Karya.

Yudi menambahkan, tujuan dan sasaran dari monitoring bersama ini adalah untuk mengevaluasi dari infrastruktur yang sudah terbangun, yaitu terhadap progres, manfaat dan keterkaitan antar sektor dan juga untuk persiapan perencanaan tahun 2019 agar lebih terintegrasi. Selain itu, monitoring ini dilaksanakan untuk melakukan pemetaan terkait dengan titik koordinat dan update progres.

Dalam kesempatan ini, tim monitoring dan evaluasi juga melakukan dialog bersama masyarakat. Hal ini dilakukan untuk menggali kebutuhan dan manfaat yang sudah diterima oleh masayarakat menyangkut pembangunan infastruktur yang sudah terbangun.

Adapun infrastruktur yang sudah dilaksanakan oleh Kementerian PUPR pada tahun 2018 ini, yaitu untuk Desa Barada yang meliputi pembangunan jalan lingkungan sepanjang 5,8 km, drainase lingkungan 1,1 km, 1 unit gapura, tembok penahan jalan 4,3 km, pengembangan jaringan perpipaan pembangunan broncaptering 5 liter/detik, pembangunan bak pengumpul kapasitas 12 m³, pembangunan reservoir kapasitas 50 m3, pembangunan jaringan pipa GIP Ø 50 mm 900m, pembangunan jaringan pipa polyetheline (HDPE) Ø 63 mm 2,6 km, pemasangan Sambungan Rumah (SR) 55 unit, pembangunan IPAL tangki septik untuk 5-10 KK di 8 titik, pembangunan Tempat Sampah Perdesaan (TSP) berjumlah 20 unit dan pengadaan 2 unit motor sampah.

Untuk Desa Alas Selatan, meliputi pembangunan jalan lingkungan sepanjang 2 km, drainase lingkungan 0,8 km, tembok penahan 0,8 km, pembangunan SPAM Kawasan Strategis berupa pembangunan broncaptering 5 liter/detik 1 unit, pembangunan bak pengumpul 12 m3 1 unit, pembangunan bak pengumpul 10 m3 1 unit, pembangunan hidran umum kapasitas 12 m3 2 unit, pembangunan askes jalan ke broncaptering 1 unit, pembangunan hidran umum kapasitas 10 m3 1 unit, pengadaan dan pemasangan pompa submersibel 1,5 liter/detik 1 unit, head 100m, penyambungan daya listrik PLN kap. 6.6 KVA 1 unit,  pembangunan rumah pompa dan panel 1 unit, pemasangan Sambungan Rumah (SR) 12 unit, pembangunan jaringan  galvanis iron pipa Gip Ø 40 mm 4,02 km. (randalntt/ari)