LOADING

Lihat Berita

Pemkot Banjarbaru Sosialisasikan Perencanaan Pembangunan Aero City

By  / Jumat, 29 Juni 2018

View (34)

Image

Direktorat Jenderal Cipta Karya melalui Satker Pengembangan Kawasan Permukiman Provinsi Kalimantan Selatan melakukan Sosialisasi Perencanaan Pembangunan Aero City, di Banjarbaru, Rabu (30/05/2018).

Kegiatan ini dibuka oleh Walikota Banjarbaru Nadjmi Adhani. Dalam sambutannya, Nadjmi mengatakan Aero City merupakan konsep pengembangan kawasan perkotaan yang terintegrasi dengan Bandara Internasional Syamsudin Noor, yang terletak di Kota Banjarbaru yang berjarak ± 23 km dari pusat pemerintahan Provinsi Kalimantan Selatan di Kota Banjarbaru. Pengembangan Bandara Internasioanal Syamsudin Noor merupakan salah satu Prioritas Strategis Nasional. 

“Untuk dapat mewujudkan pengembangan Aero City sebagai kawasan Kota Baru di Provinsi Kalimantan Selatan, yaitu dengan menciptakan keterpaduan antara pembangunan bandar udara dengan rencana pembangunan infrastruktur wilayah lainnya,” tutur Nadjmi. 

Delineasi kawasan Aero City seluas 6.000 ha meliputi 3 kecamatan dan 9 kelurahan (Landasan Ulin Barat, Landasan Ulin Selatan, Landasan Ulin Utara, Landasan Ulin Tengah, Landasan Ulin Timur, Syamsudin Noor, Guntung Manggis, Guntung Payung, dan Banjarbaru Utara). 

Nadjmi menjelaskan, posisi Kota Banjarbaru yang strategis berada pada lintasan kabupaten/kota dan antar Provinsi Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur. Kota Banjarbaru juga merupakan salah satu kota yang memiliki pertumbuhan yang pesat di Kalimantan Selatan dengan IPM tertinggi di Kalsel, yaitu 77,96% dan pertumbuhan penduduk tertinggi sebesar 6,95%. Dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi, maka kebutuhan akan ruang terbuka publik akan semakin meningkat. Keberadaaan Bandara Internasional Syamsudin Noor sebagai pintu gerbang pintu masuk Provinsi Kalimantan Selatan merupakan salah satu potensi yang harus segera ditindaklanjuti dengan rencana pengembangan kawasan di sekitarnya. 

“Selain itu, pengembangan infrastruktur ekonomi dan sosial budaya diharapkan dapat menjadi penggerak aktivitas masyarakat di wilayah tersebut,” tutup Nadjmi. (LS KALSEL/ari)

Share :