LOADING

Lihat Berita

KOTAKU Maluku Utara Gelar Uji Sertifikasi Tenaga Kerja Konstruksi

By  / Rabu, 7 November 2018

View (35)

Image

Kegiatan yang dilakukan dalam dua bentuk, yakni Bimbingan Teknis (Bimtek) dan Uji keterampilan kerja konstruksi ini digelar pada Senin (08/10/2018). Sebanyak 48 peserta ikut dalam kegiatan ini, terdiri dari 36 orang dari Kota Ternate, serta 12 peserta dari Kota Tidore Kepulauan.

Uji sertifikasi tenaga kerja konstruksi ini didahului dengan bimbingan teknis bidang konstruksi yang dilaksanakan di hari pertama, dilanjutkan dengan uji komptensi/keterampilan dalam kerja kontruksi di hari kedua. Khusus untuk uji keterampilan, pelaksanaannya secara langsung di lokasi kegiatan pembangunan infrastruktur permukiman, yakni pembangunan drainase di Kelurahan Kota Baru, Kota Ternate. Dalam kegiatan ini, setiap peserta diuji kemampuan dan keterampilannya dalam membangun drainase terkait dengan materi pemasangan batu dan plesteran. Uji kompetensi ini difasilitasi oleh 3 orang asesor dari Balai Jasa Konstruksi dan LPJK.

Rais Yusuf selaku asesor dari LPJK menjelaskan, kegitan ini dilakukan untuk memastikan pelaksana kegiatan konstruksi memliki keterampilan yang baik dalam pembangunan infrastruktur, serta memiliki sertifikat keahlian bidang konstruksi Tk-III.

“Banyak pekerja bangunan sudah terampil, tetapi rata-rata hanya lulusan SMP dan SMU. Karena itu harus dibekali dengan materi terkait pembangunan infrastruktur yang sesuai dengan standar teknis agar pembangunan infrastruktur di permukiman juga kualitasnya sesuai dengan standar nasional,” ujarnya.

Sementara itu, Fitriyanti Selang selaku Kordinator KOTAKU menjelaskan, bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari kegiatan Peningkatan Kapasitas Masyarakat (PKM) yang dananya bersumber dari DIPA Satker PKP Provinsi Maluku Utara. Untuk diketahui, di tahun 2018, Maluku Utara mendapatkan kucuran dana dari Kementerian PUPR yang khusus untuk kegiatan pelatihan masyarakat sebesar Rp. 1.3 miliar. Dana ini dibagikan kepada 77 kelurahan di Kota Ternate dan 75 kelurahan di Kota Tidore Kepulauan.

“Setiap kelurahan rata-rata mendapatkan dana sebesar Rp. 8 juta yang digunakan untuk kegiatan pelatihan masyarakat, salah satunya adalah pelatihan uji sertifikasi tenaga kerja konstruksi,” ujarnya. (Randal Maluku Utara/ari)

Share :