Dalam rangka mempertajam penyusunan perencanaan kegiatan penanganan kumuh skala kawasan Kota Bengkulu, Satuan Kerja Pembangunan Infrastruktur Permukiman (PIP) melaksanakan Lokakarya dan Bazar Program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) bersama Oversight Consultan-2, Kelompok Kerja (Pokja) Penanganan Kumuh dan Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM), beberapa waktu lalu di Begkulu.

Sekretaris Kota Marjon Efendi berharap, agar melalui kegiatan tersebut masyarakat dapat mengubah pola pikir dalam menangani pembangunan sekecil apapun itu karena Pemerintah tidak bisa membangun tanpa peran masyarakat. Oleh karena itu, penting sekali adanya diskusi antara Pemerintah, pelaksana dalam hal ini OC-2, dan masyarakat. 

“Selain kerja sama antar stakeholder terkait, masyarakat harus dapat meningkatkan ilmu pengetahuan dan pola pikir dalam pengelolaan infrastruktur yang ada, jangan ada lagi pembangunan yang mubazir, sudah dibangun lalu tidak termanfaatkan oleh masyarakat. Ada pendapatan dan ada penerimaan, ada bangunan yang kita dapat dan ada penerima yang memanfaatkan bangunan tersebut,” terang Marjon. 

Sementara, Kasatker PIP Kota Bengkulu Yosep Fery Yorizal mengungkapkan, bahwa dalam penanganan kumuh di Kota Bengkulu, Satker PIP sudah memetakan kebutuhan penanganan seperti drainase, jalan lingkungan, dan pengolahan limbah masyarakat. 

“Selain menyusun perencanaan, kami (Satker PIP) juga akan melakukan survey lapangan secara langsung terkait kondisi ataupun kendala yang ada di lapangan terkait luas genangan dan tingkat pencemaran lingkungan untuk lokasi-lokasi yang menjadi penanganan di tahun 2018,” terangYosep. (Randalbengkulu/ari)