View (36)
Kepala Bappeda Kabupaten Pringsewu selaku Ketua Kelompok Kerja Pengembangan Kawasan Permukiman (Pokja PKP) Kabupaten Pringsewu mewakili Bupati Pringsewu, Relawan melakukan Pemantauan dan Evaluasi kegiatan Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) di Kelurahan Pringsewu Selatan dan Pringsewu Utara, Kamis (18/01/2018). Kunjungan juga dikawal oleh tim Koordinator Kota (Korkot) Pringsewu dalam rangka evaluasi dan pemantauan sejumlah kegiatan KOTAKU. Anggaran kegiatan bersumber dari Bantuan Dana Investasi (BDI) yang saat ini pembangunannya sudah 100 %.
Relawan mengatakan, pihaknya harus memastikan semua pekerjaan infrastruktur KOTAKU yang terbangun bisa berkualitas dan sesuai standar spesifikasi teknis, serta memastikan kesiapan Kelompok Pemelihara dan Pemanfaat (KPP) dalam melakukan pemeliharaan infrastruktur berkelanjutan. Selain itu, disertai dengan mempercantik, yang tidak hanya indah dalam pengecatan tapi dapat dimodifikasi menggunakan batu alam dan sebagainya. Sehingga, mampu mengubah tampilan desa, dan tentunya bertujuan menghilangkan kesan kumuh.
"Progres kegiatan pembangunan fisik baik reguler maupun kolaborasi tahap I sudah mencapai 100%. Kegiatan yang dilaksanakan berupa pembangunan jalan lingkungan, drainase maupun rehab rumah tidak layak huni," ungkap Relawan.
Relawan menambahkan, bahwa penanganan dan pencegahan permukiman kumuh menjadi tantangan yang rumit bagi Pemerintah Kota/Kabupaten, karena selain merupakan masalah, di sisi lain ternyata merupakan salah satu pilar penyangga perekonomian. Pemerintah Kabupaten Pringsewu juga mempunyai komitmen yang sama dalam penanganan permukiman kumuh dan telah menetapkan kawasan kumuh (prioritas) melalui SK Bupati Pringsewu dan mendukung kolaborasi penanganan dan pencegahan permukiman kumuh di Kabupaten Pringsewu.
Relawan berharap masyarakat di Kelurahan Pringsewu Selatan dan Pringsewu Utara untuk menjaga dan memelihara prasarana yang telah dibangunan dan memperkuat kelembagaan di masyarakat serta kerjasama antara masyarakat, kelembagaan masyarakat dan kelurahan. "Kerjasama yang baik antara berbagai pihak sangat penting dalam merencanakan dan melaksanakan pembangunan khususnya penanganan dan pencegahan kumuh," tutur Relawan. (Methariska Sylvia – Randal Lampung/ari)