View (62)
Tahun 2010 – 2025. Pengembangan KSPN Labuan Bajo bertujuan untuk meningkatkan devisa nasional serta peningkatan pendapatan dan pemberdayaan masyarakat lokal. Untuk itu perlu pengembangan buffer zone (daerah penyangga) guna mendukung tourist management sebelum masuk kawasan Labuan Bajo dan memperpanjang waktu tinggal wisatawan.
Berangkat dari kondisi di atas, perlu adanya pengembangan daerah penyangga di KSPN Labuan Bajo yang berada di 3 Kawasan yakni Kampung Ujung, Kampung Tengah, dan Kampung Air. Dukungan pun dilakukan pembangunan infrastruktur bidang Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Hal ini untuk membantu pemerintah daerah dalam pemenuhan Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan meningkatkan kualitas lingkungan pendukung destinasi wisata. Dukungan KSPN Prioritas dilakukan melalui dua pendekatan, yaitu Infrastruktur yang langsung menunjang lokasi wisata dan Infrastruktur yang menunjang permukiman (kawasan penyangga) di sekitar lokasi tujuan wisata.
Dukungan pun tak hanya isapan jempol belaka, adanya gelontoran dana sebesar 40 miliar rupiah lebih dalam rentang waktu dua tahun kawasan penyangga destinasi wisata Pulau Komodo pun terealisasi mulai tahun 2017-2108 dengan progres 100 fisik dan 100 persen keuangan. Ruang lingkup pekerjaan antara lain Pembangunan Pusat Wisata Kuliner di Kampung Ujung, Pembangunan Ruas Jalan Lingkungan di Kampung Tengah, Pembangunan Pedestrian di Jalan Soekarno Hatta, Pembangunan RTP (ruang terbuka publik) dan Jalan Permukiman di Kampung Air, dan Pembangunan Jembatan di Promenade Kampung Air. Selain itu, ada pekerjaan sanitasi berupa IPAL sepanjang 170 meter kubik per hari plus sewerage sebanyak 257 saluran rumah. Pekerjaan lainnya, jalan lingkungan dan drainase sepanjang 550 meter, PJU (penerangan jalan umum plus vegetasi, pembangunan gerbang, sculpture Komodo, bangunan ticketing, shelter pengunjung, toilet dan signage; pembangunan jaringan air bersih ke Pelabuhan, distribusi ke pulau-pulau dan destinasi wisata sekitar Labuan Bajo.
Ayo dukung Pulau Komodo sebagai destiasi wisata dunia melalui pemanfaatan dan pemeliharaan infrastruktur yang sudah dibangun agar lifetime lebih lama.